Langsung ke konten utama

Luka batin, luka jiwa, luka mental, sembuh yuk.

Jadi bagaimana mengobati luka batin, luka jiwa, luka mental?

Bagaimana saat ini kamu bertanya-tanya bahwa tak pernah menyangka akan berada di titik luka yang membingungkan. Luka yang tak berdarah namun sulit dimengerti. Luka tak terlihat namun sulit diterima.

Saat mencoba mengobati dengan kemasabodoan tetap saja otak sisi pojok menyeret untuk terjebak, terus berfikir, cemas, takut, tapi ini bukan untuk dimasabodoin, mental, batin dan jiwamu sedang tak baik-baik, fisikmu juga bisa jadi ikut menjadi tidak baik-baik.

Lalu bagaimana?

Fase ini, dimana kita bingung, kita tidak tau bagaimana berproses, rasa berat menjalani, rasa tidak terima, tapi apa yang bisa diperbuat?

Tuhan tidak menyediakan solusi instan, bukan saat lapar kita bisa beli popmie, bukan saat haus kita bisa menelan ludah, bukan saat haus dan lapar kita bisa menyeduh energen.

Bingung menjemput cara penyembuhan yang Tuhan tawarkan, karna Tuhan kadang bisa sebercanda ini dan seserius itu.

Malaikat Rakib Atid yang katanya tak pernah unfollow kita, yang selalu ikut dipundak kita, merekapun mungkin bingung. Tugas mereka sudah berat, tak usah kau tambah dengan pikiran negatifmu.

Malaikat Jibril yang dipercaya menyampaikan wahyu, wahyu untukku sudah sampai mana? Aku belum dapat resinya sampai sekarang, dan tidak ada aplikasi untuk tracking wahyu.

Hidup ya begini, memang, mungkin, bisa jadi ya begitu, yang kita jalani dan yang tidak sengaja kita jalani ternyata apa yang Tuhan cicil untuk syarat penyembuhan, dicaci dimaki, terkadang ya bahagia sedikit, lucu-lucu, tawa-tawa, haha hihi, ya bingung itupun bisa jadi faktor-faktor dari cara penyembuhan luka batin, luka mental, luka jiwa. Ya liku liku luka.

Jadi kalau ditanya, bagaimana menyembuhkan luka-luka yang tak terlihat dan berdarah itu, ya dengan menjalani liku-liku kehidupan itu sendiri. Kalau sekelas psikolog mungkin memberikan teori, psikiater ya mesti kalian dapet obat. Tapi keduanya punya jiwa yang mengerti dalam konteks pekerjaan mereka, pendampingan mereka mungkin bisa membantu kita, ya bukan mungkin lagi sih, tapi memang sudah seharusnya begitu.

Jangan menyerah kawan, kita sama, akupun begitu, butuh kalian jiwa-jiwa yang menikmati dan bosan dengan proses yang entah sampai kapan harus dijalani.

Terima kasih telah hadir di bulan Maret ini, walau dengan pilu yang terus menderu. Aku tak memintamu untuk percaya, tapi kebahagiaan yang tipis itu sebenarnya selalu menyelinap di setiap hal yang kamu lewati setiap harinya.

Selamat beristirahat jiwa yang masih akan terus berproses...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjaga penjara? Hampir......

It was very unforgetable experience! Tahun 2012, bulannya lupa, entah dari mana infonya aku juga lupa, koran, internet atau apa itu, lupa banget. Aku mencoba untuk mendaftar CPNS di lingkungan Kemenkumham (Kementrian Hukum dan HAM). Saat itu aku masih semester 2, dan mencoba peruntungan tapi dengan niat untuk menjadi polsupas (polisi khusus pemasyarakatan) atau nama populernya sipir, belum tau juga? Itu loh penjaga penjara haha... Aku mempersiapkan segala berkas persyaratan/dokumen. Mulai dari akta kelahiran, dan ernyata aku belum mempunyai akta, aku hanya mempunyai surat keterangan lahir dari rumah sakit yang dulu menjadi saksi bisu anak sepertiku lahir dari rahim mamak yang luar biasa. Aku yang senantiasa di temani mamak langsung menuju disdukcapil, kebetulan saat itu daerahku adalah daerah otonomi baru/kabupaten baru, yaitu kabupaten Pringsewu. Maka segala urusan surat menyurat agak ribet. Setelah mendapatkan akta kelahiran. KTP sudah, KK sudah. Lanjut mengurusi berkas y...

English Language Testing

EVALUATING THE STUDENTS’ WRITING ABILITY 1.       What is Writing Skill? ·          - Nunan (2003: 88): “Writing is the mental work of inventing ideas, thinking about how to express them, and organizing them into statements and paragraphs that will be clear to a reader”. - Peha (2010: 58): “writing is the communication of content for a purpose to an audience”. ·         - Enre (1988: 13): writing is a process of thinking systematically, so that what is being written can be easily understood. ·          - Celce-Murcia (2001: 207): writing as an act of communication which takes place between the writer and the reader via the text in an interactive process. ·         -  Rivers (1981: 294): writing is conveying information or expression of original ideas in a consecutive way in the new langu...

Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi (Filsuf Islam)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filsafat sebagai bagian dari kebudayaan manusia yang amat menakjubkan. Lahir di Yunani dan dikembangkan sejak awal abad ke-6 SM [1] . Sejarah fase pengembangan Ilmu pengetahuan yang menonjol dalam sejarah tepatnya pada masa pemerintahan Bani Abbas. yang tertarik pada ilmu kedokteran Yunani dengan cara pengobatannya. Kemudian tertarik pada ilmu pengetahuan lain dan Filsafat. Perhatian pada ilmu Filsafat meningkat di zaman khalifah al-Makmun (813-833), putra Harun Al-Rasyid [2] . Tak berapa lama setelah naik tahta, Harun ar-Rasyid mendirikan Bait al-Hikmah. Bait al-Hikmah ini merupakan lembaga yang berfungsi sebagai pusat pendidikan tinggi. Dalam kurun dua abad, Bait al-Hikmah ternyata berhasil melahirkan banyak pemikir dan intelektual Islam. Fase pemerintahan inilah sangat mendukung pengembangan ilmu pengetahuan baik secara politik maupun sosial dengan bersentuhannya pemikiran Yunani [3] . Di masa - masa keemasannya, dunia Islam te...