It
was very unforgetable experience!
Tahun
2012, bulannya lupa, entah dari mana infonya aku juga lupa, koran, internet
atau apa itu, lupa banget. Aku mencoba untuk mendaftar CPNS di lingkungan
Kemenkumham (Kementrian Hukum dan HAM). Saat itu aku masih semester 2, dan
mencoba peruntungan tapi dengan niat untuk menjadi polsupas (polisi khusus
pemasyarakatan) atau nama populernya sipir, belum tau juga? Itu loh penjaga
penjara haha...
Aku
mempersiapkan segala berkas persyaratan/dokumen. Mulai dari akta kelahiran, dan
ernyata aku belum mempunyai akta, aku hanya mempunyai surat keterangan lahir
dari rumah sakit yang dulu menjadi saksi bisu anak sepertiku lahir dari rahim
mamak yang luar biasa. Aku yang senantiasa di temani mamak langsung menuju
disdukcapil, kebetulan saat itu daerahku adalah daerah otonomi baru/kabupaten
baru, yaitu kabupaten Pringsewu. Maka segala urusan surat menyurat agak ribet.
Setelah mendapatkan akta kelahiran. KTP sudah, KK sudah. Lanjut mengurusi
berkas yang belum lengkap, dan masih banyak! SKCK, Kartu kuning (kartu pencari
kerja), Surat keterangan sehat dari dokter, surat keterangan tidak bertato,
tidak buta warna, dan tidak tuli, serta menulis surat lamaran.
Dokumen
persyaratannya nih, masih disimpen....
Dimulai
dari SKCK, as you know that, daerahku adalah kabupaten baru, maka belum mempunyai
polres sendiri, jadi aku harus ke polres kabupaten lama yaitu di Kota Agung,
Tanggamus jarak tempuhnya sekitar 1 jam setengah, saat itu aku naik bisa yang
masih senantiasa dengan semangat ditemani mamak yang rela ijin dari sekolahnya.
Setibanya di jalan polres, ternyata SKCK bisa dibuat setelah kita mempunyai
kartu sidik jari. Akhirnya kami ke ruang sebelah untuk membuat kartu sidik
jari, diukur tinggi badan, berat badan, dan yang pasti cap jempol, yang ngukur
semuanya polisi dong ya. Setelah selesai, hanya menunggu sekitar 30 menit Kartu
sidik jariku jadi, warna nya kuning dan kecil kartunya ternyata. Kami kembali
ke ruang sebelah untuk membuat SKCK, ternyata e ternyata untuk membuat SKCK itu
harus ada keterangan dari lurah asal dimana kita tinggal. Ya Allah. Tidak ada
pilihan lain, akhirnya kami pulang....
Bapak
langsung mengurus ke kelurahan untuk mendapatkan surat keterangan. Hanya butuh
sehari langsung jadi, tapi aku tidak kembali ke polres, melainkan pergi ke
dinas apa ya lupa untuk membuat Kartu Kuning (Kartu pencari kerja) ditemani
mbakku. Kartu kuning sehari juga jadi kebetulan saat itu sepi, dan yang
melayani anak-anak SMK yang lagi magang atau entah gimana karena pakaian
pramuka, atau anak pramuka yang kesasar. Entahlah.
SKCK
masih belum selesai, mau ke tanggamus lagi jauh, dan mamak gak mungkin ijin
lagi untuk menemani, sedangkan aku tidak diijinkan pergi sendiri, akhirnya
bapak menghubungi temannya yang kebetulan seorang polisi yang bekerja di polres
tanggamus untuk memasukkan berkas pembuatan SKCK, akhirnya SKCK jadi.
Tinggal
surat kesehatan dari dokter!
Menuju
RSUD Pringsewu, yang pertama ke poli mata, dites buta warna atau tidak, Tesnya
itu pake gambar berwarna, trus digambar itu ada tulisan tersembunyi, dan kita
ditutup mata sebelah-sebelah lalu jari kita disuruh untuk mengikuti garis itu
yang ternyata berupa angka. I do my best! Dan hasilnya aku tidka buta warna,
alhamdulilah.
Yang
kedua ke poli kulit dan kelamin, mau periksa kulit aja bertato atau tidak
gitu....
Ketemulah
Dr. Niken Wijayanti, yang ternyata dia itu ibunya adik kelasku dulu waktu
sekolah di SMA Xaverius, dokter niken gaul banget! Setelah ditanya-tanya oleh
dokter Niken, ternyata, untuk mendapatkan surat keterangan tidak bertato, aku
harus membuka baju dong yaaaa..... masuk ke kamar, trus buka baju segala macam
kecuali C* dan B* (upss maaf) setalah diperiksa dokter Niken, Cuma 5 menit!
Deg-degan dong! Aku mah gak bertato, tapi bekas koreng ada! Finally, I get
surat keterangan tidak bertato.
Oia
btw, ke rumah sakitnya ditemenin mbak indah tercinta, sibling beda kulit
hahaha, di RS ternyata ketemu tetangga rumah yang lagi dirawat, ngobrol
sebentar, trus ternyata ketemu temen mbak Indah yang juga mau daftar polsuspas
tapi udah mbak mbak banget. Saingan mbak! Mbak nya cantik-cantik, tapi
polsuspas gak butuh yang cantik deh kayaknya.... hahaha
Beres
bro... tinggal nulis surat lamaran. Download dulu contoh-contoh surat lamaran
kemenkumham di internet. Yup, mulai menulis! Oia sebelumnya aku sudah mendaftar
online terlebih dahulu loh....
Bukti
pendaftaran online, masid disimpen walalupun nyarinya harus sampe bongkar
laptop hahaha......
After
that, semua berkas dimasukkan ke amplop warna coklat di tujukan kepada
Kemenkumham Kanwil Lampung. Siap ke kantor pos.... dan sudah dikirim pakai pos
kilat....
1
bulan kemudian....
Pengumuman
lolos berkas administrasi dikoran, dan aku luluuusssssss untuk ke tahap
selanjutnya, yaitu tes kesehatan dan kesamaptaan. What are they? Lanjutttt.... Di
situ ditulis sebelum mengikuti tes tersebut kita harus verifikasi data ke
kantor kemenkumham langsung, kantor kemenkumham kanwil lampung ada di depan
hotel sheraton. Bisa cari di google maps. Setelah recheck semua berkas, aku mendapatkan
nomer tes untuk tes kesehatan dan kesamaptaan. Alhamdulilah Ya Allah.
Hari
tes datang.....
Pakai
training, kaos, sepatu olahraga, tesnya waktu itu di Stadion Sumpah Pemuda
Bandar Lampung atau populernya PKOR Way Halim. Rame, karena banyak keluarga
yang mengantarkan peserta tes, ada yang bawa mobil ataupun motor. Aku diantar
Bapak pake motor. Bapak dengan semangat mengantarku, berangkat jam 6 pagi. Karena
jarak rumah ke Bandar Lampung sekitar sejam.
Setelah
itu panitia memanggil nomor urut kami untuk saling berbaris sesuai nomor
urutan. Aku lupa nomor urutku, ada di map, tapi di rumah sana, aku lagi
diperantauan. Hehe. Kita misalkan 1404 ya. Tes pertama kesehatan. Diukur tinggi
badan dan berat badan sama polisi loh. Di sini sistem gugur yang tinggi
badannya dibawah 155 langsung gugur. Sedangkan berat badan menyesuaikan.
Alhamdulilah tinggi badanku 158 cm saat itu, dan berat badan 43 kg. Aku ke
tahap selanjutnya, recheck badan bertato atau tidak. Masuk kesebuah ruangan
tertutup, di dalam sudah ada ibu-ibu dokter jumlahnya sekitar 7-8 orang. Saya disuruh
melepas baju, kecuali C* dan B*. Malu tapi harus. Alhamdulilah gak bertato
beneran! Oia ruangan terpisah ya antara
ruang pemeriksaan laki-laki dan perempuan.
Setelah
itu masuk ke lapangan sepak bola nya, di sana ada bapak-bapak dari TNI. Kami
disuruh lari mengelilingi lapangan selama 10 menit. Saat itu cuaca panas
sekali, aku yang sudah gelap tambah gelap. Setelah lari, push up 1 menit, sit
up 1 menit. Dihiting berapa banyak. Lalu yang terakhir lari zigzag. Aku lupa
gimana, yang pasti ada cara nya sendiri. Selesai! Bapak udah nungguin di depan,
lalu kami makan siang dan pulang! Selama perjalanan aku tidur, sempat dimarahi
bapak karena bahaya tidur di atas motor.
1
minggu kemudian, pengumuman kelulusan tes kesehatan dan kesamaptaan diumumkan
di koran. Namaku ada! Alhamdulilah. Yang diterima saat itu sekitar 300an orang.
Tes terakhir, ter tertulis! Tinggal selangkah lagi bro.....
Tes
tertulis dilaksanakan di GOR Saburai Bandar Lampung. Sangking senengnya, saat
tes aku terlihat rapih bro, pake rok hitam panjang, kemeja putih, dan pake
jilbab padahal aku rak iso nggo jilbab ditambah flat shoes. Naik-naik ke atas
cari nomer 1404. Ternyata di atas.
Tes
tertulisnya seputaran UUD, pokoknya PKN banget, matematikanya sekitaran logika,
kalau kalian pernah ikut tes TPA, pasti bisa. Yang susah UUD nya ini Ya Allah.
Bahasa inggris nya dasar kok. Selesai tes!
Tinggal
nunggu pengumuman akhir guys! Pengumumannya ternyata gak lewat koran tapi pakai
website. Pengumuman sempat diundur-undur entah kenapa? Nilai tes tertulis sudah
keluar tapi pengumuman nama-nama yang diterima belum keluar. Bikin penasaran.
Btw dulu, aku belum punya laptop, jadi harus bolak-balik warnet untuk update
informasi. Finally hari yang ditunggu-tunggu tiba, ada sekitar 20 orang yang
diterima 3 wanita 17 laki-laki. Nomor dan namaku tidak ada, astaghfirullah
sedih Ya Allah. Yang makin miris you know what? Nomerku 1404 yang ada
dipengumuman 1403. Atas nama Ari Rahman Hakim. Dan aku masih inget mas ganteng
itu duduk didepanku pakai kemeja warna biru. Kok gini mata ya. Ya sudahlah,
memang sama Allah disuruh lanjutin kuliah. That’s my experience. Gagal jadi
penjaga penjara, hahaha! Btw aku kepoin mas Ari itu, seragamnya keren kayak
akpol, dan kami sempat saling chat, aku SKSD gitu ke dia, dia bilang ternyata
pekerjaannya gak jaga-jaga penjara banget, yang perempuan dibagian administratif,
pantas waktu itu diberkas diminta sertifikat komputer. Oia mas Ari itu, dari
hasil ngepoin lagi pendidikan AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan). Karna saat
itu kan pendaftar hanya lulusan SMA, jadi mungkin kayak disekolahin lagi biar
berkompeten. Gagal pakai seragam biru laut hehehe. Seragamnya hampir kayak
brimob dan AAL.
Semoga
ada kesempatan di lain kementrian, penginnya sih di Kemendikbud. Amin!
Mantap, salam kenal dari kami Lapas Sarolangun, sebuah lapas yang nun jauh di provinsi Jambi,
BalasHapuswah salam polsuspas, salam dari Jogja!
Hapus