Hai selamat malam...
Pernahkah kalian membayangkan bertemu dengan seseorang entah laki-laki atau perempuan, seseorang yang datang dengan sebuah ketulusan, duduk membuatkanmu kopi atau teh panas, lalu berkata "ceritakan saja semua hal yang ingin kamu ceritakan, hal yang mengganggu pikiranmu sejak kamu tahu apa itu arti mencintai, dicintai, meninggalkan, ditinggalkan, mengkhianati, dikhianati, mengikhlaskan, diikhlaskan, menerima, diterima, menyukai, disukai, membenci, dibenci, menyakiti, disakiti, menolak, ditolak. Pertama kalinya kamu menyadari ada rasa dan suasana di balik sela-sela turunnya hujan dan setelahnya, melewati jalan yang pernah kamu lewati bersama seseorang, mengunjungi tempat yang pernah kamu kunjungi bersama langkah kaki itu, terbit dan terbenamnya matahari dengan simpul senyumnya. Semua suasana yang pernah kamu rasakan, hingga sekarang ini membenturmu, membentukmu, membawamu menjadi manusia lain atau masih sama denganmu di masa kecil.
Inginkah kamu menemukan seseorang itu? Penyedia kopi atau teh panas yang menemanimu berbagi tanpa menghakimi, yang hadir tanpa menjadi manusia yang dengam rasa ketidakmanusiawian. Dia yang hadir sebagai jiwa yang tulus, jiwa yang rindu akan ceritamu, jiwa yang setia mendengarkanmu walau tak punya solusi, jiwa yang menguatkanmu dalam kondisi apapun.
Apakah mungkin saat ini kamu sudah menemukan sosok itu? Siapa?Jangan berkata dialah ibumu, ayahmu, kakakmu, adikmu, pasanganmu, sahabatmu, psikologmu, temanmu. Tidak bukan mereka yang aku maksud.
Sadarilah mereka sudah mengenalmu, kadang mereka masih menjadi manusia biasa yang tetap saja tidak bisa menetralkan jiwa mereka.
Sosok yang aku maksud adalah dia yang bahkan tidak mengenalmu tapi dia mempunyai pemikiran bahwa kamu adalah sebuah kebaikan yang pantas dia temani dengan segelas kopi atau teh panas dan membawamu pulih dalam segala hal yang masih membenturmu hingga saat ini.
Apakah kamu bisa menemukannya?
Komentar
Posting Komentar