Langsung ke konten utama

Resolusi Tahun Baru 2017: No Instagram.


Jadi akhir tahun 2016 aku punya resolusi untuk 2017 yaitu menutup akun instagram. Yup sebelum akhirnya pada pertengahan 2018 aku buat akun baru Instagram. Kenapa? Kenapa saat itu menutup akun instagram trus kok buat lagi? Kenapa?
Alasan menutup akun instagram pada saat itu:
1.       Kuota dan batre cepet abis.
2.       Waktu banyak terbuang di sosial media. Sebenarnya ini bisa dikontrol sih tapi pada saat itu aku belum sesadar sekarang, walau sekarang juga masih belum sadar 100%.
3.       Kaget dengan instagram, bingung, fungsinya buat apasih? belum menemukan manfaatnya pada saat itu.
4.       Melihat teman-teman kalau kumpul kok fokusnya hp, update ig dan lain-lain. Suka sebel kalo lagi ngobrol disambi sama mainan hp dan kebetulan kebanyakan pada main ig. Jadi aku membentengi diriku agar gak seperti mereka. Jadi, hapuslah akun!

Kehidupan 1,5 tahun tanpa Instagram gimana? Padahal saat itu apa-apa Instagram, dikit-dikit buka, update Instagram. Kehidupan ya seperti itu:
1.       Hidup lebih nyaman, entah kenapa ngerasa enak aja.
2.       Kuota awet, batrepun aman.
3.       Jadi lebih jarang buka hp, ini biasanya tanpa sengaja tanpa sadar buka hp kalo pas punya instagram.
4.       Banyak berita yang sebenarnya gak penting aku jadi gak tau, contohnya artis ini baru aja cerai, artis ini menikah. well itu gak penting sih, but teman-temanku kebanyakan obrolannya tentang itu, jadi akupun gak nyambung kalo di ajak obrolan tentang itu.
5.       Merasa terjauhi, ya karna tidak update.
6.       Aku balik main twitter yang lebih aman menurutku.

Kenapa buat akun lagi?
1.       Ingin menyalurkan hobi fotografiku, walau gak jago-jago amat.
2.       Merasa sekarang Instagram jadi salah satu media sosial yang cepat dalam penyampaian informasi, seperti contohnya lamaran kerja banyak dishare di sini, bahkan instansi pemerintah pun banyak menginformasikan pengumuman lewat instagram.
3.       Biar orang-orang tau kalo aku MASIH HIDUP!
4.       Sekarang di kosan udah ada wifi, begitupun ditempat kerja.

Itu aja sih, yang pasti gunakan sosial media untuk berkarya bukan cuma selfa selfi aja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjaga penjara? Hampir......

It was very unforgetable experience! Tahun 2012, bulannya lupa, entah dari mana infonya aku juga lupa, koran, internet atau apa itu, lupa banget. Aku mencoba untuk mendaftar CPNS di lingkungan Kemenkumham (Kementrian Hukum dan HAM). Saat itu aku masih semester 2, dan mencoba peruntungan tapi dengan niat untuk menjadi polsupas (polisi khusus pemasyarakatan) atau nama populernya sipir, belum tau juga? Itu loh penjaga penjara haha... Aku mempersiapkan segala berkas persyaratan/dokumen. Mulai dari akta kelahiran, dan ernyata aku belum mempunyai akta, aku hanya mempunyai surat keterangan lahir dari rumah sakit yang dulu menjadi saksi bisu anak sepertiku lahir dari rahim mamak yang luar biasa. Aku yang senantiasa di temani mamak langsung menuju disdukcapil, kebetulan saat itu daerahku adalah daerah otonomi baru/kabupaten baru, yaitu kabupaten Pringsewu. Maka segala urusan surat menyurat agak ribet. Setelah mendapatkan akta kelahiran. KTP sudah, KK sudah. Lanjut mengurusi berkas y...

English Language Testing

EVALUATING THE STUDENTS’ WRITING ABILITY 1.       What is Writing Skill? ·          - Nunan (2003: 88): “Writing is the mental work of inventing ideas, thinking about how to express them, and organizing them into statements and paragraphs that will be clear to a reader”. - Peha (2010: 58): “writing is the communication of content for a purpose to an audience”. ·         - Enre (1988: 13): writing is a process of thinking systematically, so that what is being written can be easily understood. ·          - Celce-Murcia (2001: 207): writing as an act of communication which takes place between the writer and the reader via the text in an interactive process. ·         -  Rivers (1981: 294): writing is conveying information or expression of original ideas in a consecutive way in the new langu...

Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi (Filsuf Islam)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filsafat sebagai bagian dari kebudayaan manusia yang amat menakjubkan. Lahir di Yunani dan dikembangkan sejak awal abad ke-6 SM [1] . Sejarah fase pengembangan Ilmu pengetahuan yang menonjol dalam sejarah tepatnya pada masa pemerintahan Bani Abbas. yang tertarik pada ilmu kedokteran Yunani dengan cara pengobatannya. Kemudian tertarik pada ilmu pengetahuan lain dan Filsafat. Perhatian pada ilmu Filsafat meningkat di zaman khalifah al-Makmun (813-833), putra Harun Al-Rasyid [2] . Tak berapa lama setelah naik tahta, Harun ar-Rasyid mendirikan Bait al-Hikmah. Bait al-Hikmah ini merupakan lembaga yang berfungsi sebagai pusat pendidikan tinggi. Dalam kurun dua abad, Bait al-Hikmah ternyata berhasil melahirkan banyak pemikir dan intelektual Islam. Fase pemerintahan inilah sangat mendukung pengembangan ilmu pengetahuan baik secara politik maupun sosial dengan bersentuhannya pemikiran Yunani [3] . Di masa - masa keemasannya, dunia Islam te...